Strategi Kembangkan Tempat Nongkrong Jadi Ladang Uang

com-Cari tahu tentang tempat nongkrong lebih dulu. Foto: Shutterstock

Berbisnis tempat nongkrong asik memang sedang jadi tren. Utamanya di kalangan anak muda yang seringkali memanfaatkan tempat nongkrong untuk melepas penat atau bergaul.

Meski begitu, mengembangkan bisnis tempat nongkrong pun ternyata memang susah-susah gampang. Apalagi agar bisa banyak digemari. Lantas bagaimana caranya? Berikut tips bisnis untuk Anda.

Co-Founder Kebun Ide dan Mbloc Space, Handoko Hendroyono mengatakan hal penting yang menjadi kunci dari membangun bisnis tempat nongkrong asik ialah tema dan konten.

"Kurasi konten menjadi sangat penting," ujar Handoko kepada kumparan, Jumat (29/11).

Handoko menyampaikan kurasi konten itu merujuk kepada konsep ide yang akan dikembangkan dari sebuah tempat nongkrong. Meliputi, sisi orisinal, unik, hingga suasananya yang bisa memberikan 'nyawa' sesuai segmen.

com-Di era digital ini banyak promo menarik di tempat nongkrong. Foto: Shutterstock

"Filosofi kopi di Melawai itu, pakai bata-bata yang sangat busuk (jelek) tapi saya juga heran orang masih suka foto-foto. Nyawa dalam sebuah ruang itu sangat penting," kata lelaki yang menggarap proyek Filosofi Kopi dan M Bloc itu.

Selanjutnya, Ia bilang, branding tempat nongkrong itu juga mesti dibangun secara konsisten. Misalnya saja, brand kopi lokal yang kemudian bisa dikreasikan sesuai tren yang berkembang.

"Intinya teritori kreatif ini penting untuk kita membuktikan jati diri sebagai brand lokal, salah satunya adalah kita di Filosofi Kopi pakai destinasi wisata, ada Jakarta, Yogyakarta, Semarang di Kota Lama, dan sebentar lagi akan ada di Makassar, ini juga teritori kreatif yang kita kembangkan sebagai destination branding," terang dia.

Tak kalah penting, Ia menekankan agar pengusaha tempat nongkrong asik juga perlu membangun ekosistem yang berkelanjutan bagi usahanya. Sehingga, pasar yang kuat bisa terbentuk.

"Kami ini sebagai komunitas, maka memang harusnya dimajukan. Supaya sustainability terjadi, setiap ruang dan gerakan kreatif butuh yang namanya hati (passion) dan ekosistem," pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates: